BANYUMAS (20/10)–Dalam rangka mendorong kreativitas dan menumbuhkan potensi kemandirian usaha di kalangan generasi muda, Kelompok Kerja (Pokja) PPG Bidang Kemandirian DPD LDII Kabupaten Banyumas menggelar kegiatan kreasi batik celup (tie dye). Acara ini diadakan pada Minggu, 20 Oktober 2024, di sekitar Aula Siti Kalimah Kompleks Pondok Pesantren Baitul Mahmud Desa Pekaja Kecamatan Kalibagor.
Kegiatan diikuti oleh sekira 200 peserta yang terdiri dari pemuda-pemudi usia pelajar SMP hingga mahasiswa yang tinggal di wilayah Kota Purwokerto dan sekitarnya. Mereka diajak terjun langsung, berkreasi dalam karya seni batik tie dye dengan bimbingan dari narasumber yang telah berpengalaman, Luluk Nur Khasanah, seorang perajin batik dari “Gerai Batik Papringan, Pringmas” Banyumas.
Peserta pelatihan antusias mengikuti praktik pembuatan batik tie dye
Luluk menjelaskan proses pembuatan batik tie dye secara runtut dan rinci, mulai dari persiapan bahan hingga teknik pewarnaan agar menghasilkan pola-pola unik. Setelah sesi penjelasan, para peserta mempraktikkan ilmu yang mereka dapatkan pada media kaos katun putih polos yang telah disiapkan oleh panitia. Beragam motif dan warna-warni hasil kreasi batik para peserta tercipta, dalam suasana yang penuh semangat dan keceriaan.
Peserta pelatihan memamerkan hasil karya batik tie dye
Ketua PPG Banyumas yang juga anggota Bagian Pendidikan Umum dan Pelatihan DPD LDII Banyumas Muhammad Arif Adha menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman baru dalam dunia kreatif kepada para generasi muda LDII Banyumas, tetapi lebih jauh, untuk melestarikan batik sebagai bagian dari budaya Banyumas. Arif juga berharap, pelatihan ini mampu membuka peluang usaha bagi para pemuda yang tertarik mengembangkan keterampilan batik tie dye yang pangsa pasarnya masih terbuka lebar.
Terpisah, Ketua DPD LDII Kabupaten Banyumas Slamet Riyadi mengapresiasi kegiatan tersebut. Slamet meminta agar kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan di waktu-waktu yang akan datang, sehingga dapat memberikan manfaat positif, tidak saja bertambahnya pengetahuan dan wawasan kemandirian, tetapi juga terbukanya peluang-peluang usaha bagi generasi muda Banyumas, khususnya para remaja LDII.
[astri]