Untuk membantu kelancaran arus mudik lebaran tahun 1432 H/2011 M, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Banyumas memprakarsai berdirinya Posko Mudik Terpadu Lintas Ormas dan Agama. Posko tersebut hasil kerjasama 7 lembaga, ormas dan agama yaitu DPD LDII Kabupaten Banyumas, Yayasan Jama’atul Muslimin Banyumas (sebagai representasi warga NU), Umat Katolik Kabupaten Banyumas (Keuskupan Purwokerto), Umat Kristen Kabupaten Banyumas (BKSAG Sokaraja), dan Umat Buddha Banyumas (Klenteng Hok Tek Bio Eks Kawedanan Sokaraja), didukung oleh Rotary Club of Purwokerto Satria dan SMK Kesehatan Citra Bangsa Mandiri (CBM) Purwokerto.
Posko mudik didirikan di Jl. Soepardjo Rustam, tepatnya di halaman Dealer Sarana Niaga (Dealer Foton) Sokaraja. Posko dioperasikan selama 11 hari, mulai H-7 s/d H+3 lebaran (24 Agustus s/d 3 September 2011). Waktu operasi 24 jam sehari dengan melibatkan 114 orang petugas jaga, terdiri dari pengurus dan warga/anggota dari masing-masing elemen. Dalam setiap shifnya terdapat rata-rata 9 orang petugas, atau minimal 29 orang petugas setiap harinya. Jumlah ini terbagi kedalam 3 shif yaitu shif I (06.00-14.00 WIB), shift II (14.00-22.00 WIB), dan shift III (22.00-06.00 WIB).
Kegiatan pelayanan petugas posko kepada para pemudik mulai penyediaan minuman-minuman penyegar dan makanan ringan secara cuma-cuma, penyediaan tempat beristirahat dan tempat ibadah, fasilitas pijat relaksasi, pemberian informasi seputar arus mudik dan jalur alternatif, sarana-sarana umum, dan informasi berguna lainnya, khususnya sepanjang jalur mudik di wilayah Eks- Karesidenan Banyumas dan sekitarnya.
Keberadaan posko yang merupakan agenda tahunan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Banyumas, yang sudah dilaksanakan untuk ke-4 kalinya sejak tahun 2008 ini mendapat respon positif dari masyarakat Banyumas dan diakui keberadaannya oleh jajaran aparat dan Pemkab Banyumas. Bahkan Wakil Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein berkenan meninjau posko ini bersamaan dengan kegiatan kunjungan pemantauan kesiapan posko mudik lebaran Kabupaten Banyumas, pada hari pertama pengoperasion posko, Rabu (24/8).
Dalam kunjungannya Wabup menyampaikan dukungan dan ucapan terima kasih atas kerjasama yang telah dibangun antar ormas dan agama dalam bentuk posko mudik terpadu ini. Bahkan dalam buku tamu Wabup menuliskan kesan : ”Ini ciri khas Banyumas, kebersamaan dalam keberagaman agama. Semoga terus sampai dengan akhir zaman.”
Ketua Panitia Kegiatan, H Sutanto yang juga Ketua LDII Kabupaten Banyumas, menjelaskan, pendirian posko untuk membantu para pemudik khususnya di wilayah Eks-Karesidenan Banyumas, dalam perjalanan mereka ke tempat tujuan masing-masing. Kegiatan ini juga sebagai sarana sosialisasi eksistensi LDII, Yayasan Jama’atul Muslimin, Umat Katolik, Umat Kristen, Umat Buddha dan elemen-eleman pendukung lainnya, sebagai lembaga/organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan, agar keberadaannya dapat lebih memberi manfaat bagi masyarakat.
Sementara Kepala Posko Mudik Lintas Ormas dan Agama, Achmad Sumanto SPd mengatakan, keberadaan posko tersebut juga untuk memprakarsai timbulnya kesadaran hukum, keamanan dan ketertiban masyarakat di kalangan umat beragama dan anggota ormas, serta sebagai upaya untuk mewujudkan Kerukunan antar Umat Beragama di Kabupaten Banyumas.■(sbr)