BANYUMAS-(23/11). Pengurus LDII di Kabupaten Banyumas mengikuti Sekolah Virtual Kebangsaan Seri I yang diselenggarakan oleh DPP LDII, pada Sabtu (23/11). Kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut nota kesepahaman (MoU) antara MPR RI dan DPP LDII yang telah ditandatangani pada September lalu. MoU mencakup kesepakatan kerjasama dalam kegiatan peningkatan nilai-nilai kebangsaan, utamanya sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, dalam sambutan pembukaan yang dibacakan oleh Ketua DPP LDII, Singgih Tri Sulistiyono mengungkapkan bahwa sejak akhir abad ke-20 hingga awal abad ke-21, nasionalisme Indonesia menghadapi tantangan besar. Proses globalisasi dan ekspansi neoliberalisme, yang sering disebut pasar bebas, telah menggerus kekuatan negara-bangsa.
Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistyono mewakili Ketua Umum DPP LDII membuka SVK
KH Chriswanto juga menyebutkan bahwa penurunan kualitas kebangsaan juga bisa bersumber dari dinamika internal bangsa Indonesia. “Bangsa Indonesia, yang merupakan konstruksi supra-etnik, dapat menghadapi masalah etnik jika negara ini tidak mampu lagi memberikan kesejahteraan, keadilan, dan kebanggaan,” ujarnya.
Menurut Chriswanto, pelaksanaan Sekolah Virtual Kebangsaan (SVK) sangat penting mengingat situasi bangsa yang penuh tantangan global, regional, dan nasional. SVK merupakan wujud tanggung jawab LDII sebagai salah satu elemen anak bangsa untuk membantu pemerintah dalam membangkitkan dan memperkuat kembali semangat nasionalisme dan untuk memperdalam wawasan kebangsaan.
Senada, Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono menjelaskan, upaya penguatan nilai-nilai Pancasila dalam Empat Pilar Kebangsaan yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa menjadi kunci utama untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. “Kita perlu kembali berusaha memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila yang menjadi fondasi persatuan bangsa. Ini adalah warisan luhur dari para pendiri bangsa kita,” terangnya.
Singgih berharap agar kegiatan ini tidak hanya melibatkan pengurus LDII tetapi juga warga LDII secara luas. “Para pimpinan dan pengurus di tingkat PC dan PAC dapat menjadikan kegiatan ini sebagai langkah awal untuk mengajak lebih banyak warga LDII dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan. Dengan demikian, kontribusi ini tidak hanya dirasakan oleh internal LDII, tetapi juga oleh masyarakat luas,” ungkap Guru Besar Ilmu Sejarah UNDIP tersebut.
Sekolah Virtual Kebangsaan Seri I dipusatkan di studio utama Kantor DPP LDII Jakarta, dihadiri secara luring oleh pengurus DPD dan PC LDII wilayah Jabodetabek. Kegiatan ini juga diikuti oleh sekitar 500 studio mini tingkat provinsi, kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Peserta dari pengurus LDII Banyumas terdiri dari Pengurus DPD serta Ketua dan Sekretaris PC dan PAC tersebar di 3 studio, yaitu Studio Al-Mubarok PC Purwokerto Selatan, Studio PC Wangon, dan Studio PC Gumelar.
Peserta SVK di Studio Al-Mubarok Purwokerto dan Studio PC Wangon
Peserta SVK di Studio PC Gumelar
Berbagai materi penguatan nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila disampaikan oleh beberapa narasumber, antara lain Ketua PWNU Provinsi DKI Jakarta Dr. Syamsul Maarif, MA, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, akademisi Ilmu Pengetahuan Indonesia (IPI) Prof. Yudi Latif, Guru Besar Universitas Diponegoro Prof. Iriyanto Widisuseno, dan perwakilan dari Kejaksaan Agung RI.
[sbr]